Friday, July 31, 2015

Gelar juara tinju dunia Mayweather dicabut!

Pertandingan tinju terakbar sepanjang sejarah yang dimenangkan oleh Floyd Mayweather Jr atas lawannya Manny Pacquaio pada Mei lalu menuai masalah. Diberitakan koran the Guardian, Selasa, (7/7), gelar yang disandang Mayweather dicabut lantaran petinju yang akrab dipanggil Money telah tidak memenuhi aturan yang berlaku.

Gelar Mayweather lainnya seperti World Boxing Championship (WBC) dan World Boxing Association (WBA) juga terancam dicabut pada Jumat nanti. Hal itu akan dilakukan bila dia tidak mau membayar denda USD 200 ribu (RP 2,6 miliar) sebagai upah pertandingannya melawan Pacman pada 2 Mei silam. Disebutkan penghasilan Money melebihi USD 200 juta (Rp 2,6 triliun).

NU: Fatwa Haram MUI soal BPJS Tidak Bijaksana


SEMARANG, KOMPAS.com — Fatwa haram yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan tindakan yang tidak bijaksana. Seharusnya MUI duduk bersama pemerintah sebelum mengeluarkan fatwa tersebut agar tidak muncul kegaduhan.

Pandangan itu dilontarkan Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, Muhammad Adnan, di Semarang, Kamis (30/7/2015). Adnan menganalogikan tindakan MUI tersebut seperti melempar petasan di tengah keramaian. 

BPJS: Tak Ada Kata-kata "Haram" dalam Fatwa MUI

Kepala Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Ikhsan meluruskan informasi mengenai fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Berdasarkan surat yang dikirimkan MUI, menurut Ikhsan, tidak ada kata-kata bahwa BPJS haram. (Baca: MUI Minta Pembentukan BPJS Syariah, Ini Tanggapan Jusuf Kalla)

"Kami lihat tidak ada kata-kata haram. Tidak ada kata-kata yang menyatakan BPJS haram," kata Ikhsan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2015).

'Foto Bugilnya' Tersebar, Prilly Latuconsina Datangi Polda




Friday, July 24, 2015

Ahok Bilang Ahmadiyah Tetap Boleh Ibadah Karena Dijamin Undang-Undang

Meski mengalami pertentangan, Jemaah Ahmadiya Indonesia ingin tetap bisa beribadah, sebab pada 8 Juli 2015 lalu tempat yang disebut dalam berita Liputan6.com sebagai markas kelompok ini yang berada di di Jalan Bukit Duri Tanjakan Batu, RT 02/08, Tebet, Jakarta Selatan telah disegel oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan. 


Menanggapi keinginan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  mengatakan bahwa Jemaah Ahmadiyah masih tetap bisa beribadah,"Saya katakan, Ahmadiyah boleh enggak beribadah? Boleh saya bilang. Karena dari dulu dia sudah beribadah di situ. Karena orang beribadah dijamin undang-undang," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Ini Harapan Ahok Untuk Anak di DKI Jakarta

Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus mendapat perhatian khusus baik dari orangtua, masyarakat bahkan pemerintah. Kali ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan harapan dan juga tindakan yang ia lakukan untuk menjaga agar anak-anak di DKI Jakarta dapat hidup sejahtera di masa kecilnya. 


"Saya harap tidak ada anak yang tidak sekolah. Harapan saya seluruh anak Jakarta tidak ada yang tertinggal, apalagi tidak sekolah. Kalau mau sekolah, lapor agar bisa diurus," demikian pernyataan Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (23/7/2015) sebagaimana dikutip laman berita Liputan6.com

Wednesday, July 22, 2015

ISIS Gunakan Ayam Sebagai Pembom Bunuh Diri

Ayam Pembom
Sepertinya kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mulai melakukan invasi untuk melakukan terornya. Salah satunya seperti dirilis oleh situs berita Inggris, Metro.co.uk, Senin, 20 Juli 2015, ISIS diduga memakai ayam, untuk melakukan serangan bom.

Inovasi baru kabarnya diberi nama 'ayam bunuh diri' - pasalnya sang ayam ditempeli dengan bom bunuh yang bisa diledakkan dengan kendali jarak jauh. Keberadaan 'senjata baru' itu terungkap karena seorang pria Inggris yang ikut berjuang bersama tentara Kurdi melawan ISIS membeberkan fakta tersebut pada Daily Star. "ISIS akan menggunakan cara apapun untuk bisa membawa kematian dan kehancuran."

Gagal Menjabret, Pria Ini Malah Dapat Ganti Rugi 150 juta

Walau babak belur Zeng, seorang pelaku penjambretan yang gagal melakukan aksi kejahatannya mendapatkan ganti rugi dari calon korban yang akan dijambretnya sebesar kurang lebih 150 juta. 
Setelah melalui proses pengadilan, Yuan yang awalnya merupakan calon korban Zeng terpaksa harus membayar ganti rugi 70 ribu yuan atau setara dengan Rp 150,48 juta kepada Zeng. Tidak keluar uang, pemuda yang menjadi sasaran kejahatan Zeng tersebut juga mendapat hukuman percobaan selama tiga bulan. 
"Target incaran si penjambret itu juga harus membayar sejumlah denda seperti yang ditetapkan pengadilan," demikian berita yang dirilis koran Global Times. 
Padahal sebagai korban, seharusnya Yuan lah yang mendapatkan kompensasi. Tapi, mengapa pengadilan justru memutuskan hal sebaliknya? Hal ini bermula dari kegagalan Zeng melaksanakan tindak kejahatannya terhadap Yuan pada Februari lalu. 

Divonis Meninggal, Bayi Ini Bangun Lagi dan Tersenyum

Ilustrasi Bayi
Keajaiban sering terjadi saat kita tidak mengharapkannya, hal ini terjadi di sekitar kita. Salah satunya adalah pasangan suami-isteri yang buah hatinya lahir prematur dan di vonis dokter meninggal dunia ini. 
Seorang bayi di kota Bondo, Kenya lahir dengan kondisi prematur, 2 bulan sebelum waktunya. Namun sesaat akan dikuburkan, keajaiban terjadi karena saat seorang pelayat menengok bayi yang ada di dalam peti mati itu, bayi mungil itu tersenyum. 

Wednesday, July 15, 2015

Ajaib, Anak 7 Tahun Selamat Setelah 18 Hari Hilang di Hutan

Anak perempuan berumur tujuh tahun yang hilang hampir tiga minggu di hutan Kolombia telah ditemukan dalam keadaan selamat. Dilansir dari Reuters, Jessica Patricia Arias, dinyatakan hilang di Taman Nasional Tayrona saat mengumpulkan kelapa bersama orang tuanya.

Pencuri Kembalikan Dua Batu Kuno Karena Kena Sial


Terus-menerus dirundung sial, pencuri ini berkesimpulan bahwa biang kesialannya adalah dua batu kuno yang telah dicurinya. Dia pun kapok dan memutuskan untuk mengembalikan barang curiannya itu. 
Skynews melaporkan, awal pekan ini, dua buah batu berumur 2000 tahun bersama dengan sepucuk "surat pengakuan" dimasukkan ke sebuah tas di depan Museum Islam dan Kebudayaan Timur yang terletak di kota Beersheba,  Israel.

Wednesday, July 8, 2015

Pemilik Peternakan Di Korut Dihukum Mati Karena Tewaskan Bayi Kura-kura

Kekejaman Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un sudah ketahui dunia, terlebih sejak peristiwa hukuman mati dengan rudal pada tahun 2015 ini. Alasannya pun kadang tidak masuk akal hingga membuat seseorang bisa dihukum mati. Baru-baru ini seorang pemilik perternakan kura-kura diduga telah dieksekusi atas perintah Jong-un dengan alasan karena tidak berkompeten. 
Berdasarkan berita beberapa media lokal, eksekusi dilakukan karena sang pemilik peternakan membuat Jong-Un kecewa karena orang itu gagal menyediakan air yang cukup bagi kura-kura di peternakannya. Padahal orang tersebut sudah menjelaskan, kurangnya air bukannya karena disengaja, namun karena masalah teknis terkait listrik, peralatan, dan air.

Tuesday, July 7, 2015

Cegah Murid Mencontek, China Gelar Ujian di Hutan

Masalah murid mencontek sewaktu ujian menjadi masalah klasik yang dihadapi para guru, namun di China mereka memiliki solusi baru, yaitu ujian dilakukan di hutan di dekat sebuah sekolah di Henan. 
Berdasarkan berita yang dikutip oleh Liputan6.com dari Tencent News yang juga dikutib dari Shanghaiist, Senin (6/7/2015), ada sekitar 800 siswa dari Sekolah Menengah Fengqiu No. 2 di Kota Xinxiang, Provinsi Henan yang mengikuti ujian di alam terbuka tersebut. "Ruang ujian" di tengah hutan dekat kampus sekolah itu memiliki luas 3.000 meter persegi.

Pendapat Tokoh Tentang Gerakan LGBT dan Pengaruhnya Untuk Indonesia

Kuatnya arus gerakan kelompok lesbian,gay,biseksual dan transgender (LGBT) di Amerika dan keberhasilan mereka mendapatkan legalitas pernikahan dari Mahkamah Agung Amerika Serikat membuat seluruh dunia seperti terbangun. Belum lagi dengan gerakan dukungan melalui sosial media secara global, masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia pun bertanya-tanya apakah hal ini juga akan terjadi di lingkungan dan komunitas mereka?