Menjelang kematiannya, gadis usia 12 tahun yang berada di pelukan ibunya itu berpesan agar sang ibu memaafkan anggota ISIS yang membakarnya hidup-hidup. Sebuah sikap yang luar biasa dari seorang anak yang masih sangat muda, ia bukan hanya tahu tentang ajaran agamanya, namun ia menghidupinya hingga nafas terakhirnya.
Itulah kisah yang dituturkan oleh Jacqueline Isaac, seorang pengacara HAM, ia menyampaikan kisah pilu ibu dan anak, yang kebetulan beragama Kristen itu, setelah kediaman mereka di Mosul, Irak, dibakar anggota ISIS.
Itulah kisah yang dituturkan oleh Jacqueline Isaac, seorang pengacara HAM, ia menyampaikan kisah pilu ibu dan anak, yang kebetulan beragama Kristen itu, setelah kediaman mereka di Mosul, Irak, dibakar anggota ISIS.