Showing posts with label ahmadiyah. Show all posts
Showing posts with label ahmadiyah. Show all posts

Tuesday, February 23, 2016

The Wahid Institute : Jawa Barat Urutan Pertama Dalam Pelanggaran Kebebasan Beragama di 2015

The Wahid Institute merilis hasil pemantauan terkait situasi kebebasan beragama di Indonesia.

Dari total 190 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) yang terjadi sepanjang 2015, Jawa Barat menempati urutan teratas dengan 46 peristiwa.

Friday, July 24, 2015

Ahok Bilang Ahmadiyah Tetap Boleh Ibadah Karena Dijamin Undang-Undang

Meski mengalami pertentangan, Jemaah Ahmadiya Indonesia ingin tetap bisa beribadah, sebab pada 8 Juli 2015 lalu tempat yang disebut dalam berita Liputan6.com sebagai markas kelompok ini yang berada di di Jalan Bukit Duri Tanjakan Batu, RT 02/08, Tebet, Jakarta Selatan telah disegel oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan. 


Menanggapi keinginan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama  mengatakan bahwa Jemaah Ahmadiyah masih tetap bisa beribadah,"Saya katakan, Ahmadiyah boleh enggak beribadah? Boleh saya bilang. Karena dari dulu dia sudah beribadah di situ. Karena orang beribadah dijamin undang-undang," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Tuesday, April 19, 2011

Bapak Pelaku Bom Bunuh Diri Minta Maaf

Maaf, itulah yang terucap dari bapak pelaku bom bunuh diri di Cirebon, mengapa?
Muhammad Syarif adalah anak Abdul Gofur. Sejak Abdul Gofur bercerai dengan istrinya, Ratu Sri Mulat, 56 tahun, perangi Syarif menjadi berubah. Dia menjadi lelaki yang rapuh jiwanya dan cepat marah. “Itu salah saya sebagai orangtua,” kata Gofur.
“Kami minta maaf atas semua yang dilakukan Syarif,” katanya. “Apapun yang dilakukan dia, kami tidak terlibat dan menentang aksinya."
Kini Syarif telah mati, pasti sebagai orangtua Gofur sangat kehilangan. Namun sebenarnya ia telah sejak lama kehilangan anaknya itu, ketika Syarif tidak lagi menghormatinya sebagai orangtua. 
Apakah itu salah Syarif? tidak sepenuhnya. Seperti yang diakui Gofur, sebagai orangtua ia gagal. Anak adalah titipan Tuhan, dan orangtua sudah seharusnya merawat dan mendidik anaknya sebaik mungkin. Gagal atau berhasilanya seorang anak ditentukan oleh orangtuanya. Belajar dari Gofur, sudahkah Anda menjadi orangtua yang baik atau bahkan anak yang baik bagi orangtua Anda?