Showing posts with label darurat perlindungan anak. Show all posts
Showing posts with label darurat perlindungan anak. Show all posts

Friday, January 22, 2016

Heboh Ada Jajanan Anak-anak Berwadah Mirip Kondom!

Jakarta (ANTARA News) - Jajanan anak yang kemasan dalamnya mirip kondom dilaporkan beredar di wilayah Bekasi Jawa Barat.

"Ya benar, kami menerima laporan bahwa jajanan itu dijual di depan SD di sana," kata pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH)  Elly Risman saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Awalnya, pihak YKBH mendapat laporan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bekasi, yang mendapat aduan dari masyarakat soal jajanan tersebut.

Friday, May 15, 2015

Polisi : Orangtua Pelaku Penelantaran Anak Positif Pengguna Narkoba


Narkoba menjadi sumber berbagai masalah, ada orangtua yang harus kehilangan anak-anaknya karena kecanduan, kini sebaliknya, anak-anak ditelantarkan orangtuanya. Fakta bahwa pelaku penelantaran anak ternyata pengguna narkoba terungkap saat Aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penelantaran anak oleh orangtua di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua, Blok E8. Setelah digeledah polisi menemukan satu paket kecil sabu. 

Terlantarkan 5 Anak, KPAI Polisikan Sepasang Suami Istri

Setelah mendapat laporan dari tetangga pelaku karena ada seorang anak laki-laki yang di duga ditelantarkan orangtuanya,  Komisi Perlindungan Anak (KPAI) bertindak cepat dengan menjemput korban dan melaporkan ke polisi. Sekjen KPAI Erlinda hari ini resmi melaporkan sepasang suami-istri, Utomo dan Nurindria ke Polda Metro Jaya. 
"KPAI melaporkan Utomo (45) dan Nurindria (42) atas dugaan melanggar Pasal 76, 77, dan 80 Undang Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal adalah 15 tahun penjara," demikian pernyataan Erlinda kepada wartawan usai membuat laporan di unit PPA Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/5).

Wednesday, April 23, 2014

Pelecehan Seksual di JIS, Sebuah Pengingat Darurat Perlindungan Anak di Indonesia

Kasus pelecehan seksual di Indonesia bukanlah hal baru, namun apa yang terjadi di Jakarta International School seperti cambuk bahwa kondisi ini semakin memprihatinkan dan butuh perhatian dari semua pihak untuk menjaga generasi penerus bangsa ini tidak mengalami nasib tragis dan menjadi mangsa orang-orang yang bisa dikatakan mengalami "gangguan jiwa."
Yang cukup menarik perhatian adalah TK di JIS ternyata belum memiliki ijin resmi, walau sekolah tersebut mematok harga sangat mahal. Itulah orang Indonesia, nama International dan berada di komunitas borjuis menjadi sebuah gengsi tersendiri. Harga dipandang sama dengan kualitas. Namun apakah benar demikian? Jika begitu, maka wajah pendidikan negeri ini sungguh hancur.