Showing posts with label gereja. Show all posts
Showing posts with label gereja. Show all posts

Monday, December 7, 2015

Amankan Aset Gereja, HKBP Tandatangani MoU Dengan Kementerian ATR

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) melakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) guna melindungi dan melegalisasi aset-aset milik gereja yang ada di seluruh Indonesia. Penadatanganan kerjasama atau MoU ini dilakukan oleh Menteri ATR, Ferry Mursyidan Baldan dengan Ephorus HKBP Pdt.Willem TP Simarmata. Hal tersebut dilakukan karena menurut  Pdt.Simarmata aset-aset gereja HKBP kebanyakan berasal dari hibah sehingga perlu dukungan administrasi atau legalisasi.

Sunday, March 15, 2015

Vatikan Setuju Serangan Militer Untuk Hentikan ISIS

AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE
Setelah ancaman yang dilontarkan kepada pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, sikap pusat gereja Katolik tersebut semakin tegas. Bukan hanya mengecam kekejaman ISIS, namun mereka juga setuju jika diperlukan menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan gerakan yang menamakan dirinya Negara Islam tersebut. 
Vatikan mengungkapkan bahwa kekuatan militer penting untuk dilakukan demi menghentikan serangan terhadap umat Kristen dan minoritas Timur Tengah lainnya oleh kelompok Negara Islam (ISIS) jika tidak ada solusi politis. Hal itu disampaikan oleh Uskup Agung Silvano Tomasi, diplomat tinggi Vatikan di PBB di Jenewa. Ia mengatakan bahwa jihadis telah melakukan "genosida" dan harus dihentikan.


Monday, September 26, 2011

Mengampuni Pelaku Bom Bunuh Diri

Untuk sekian kalinya ledakan pengintimidasi kedamaian di Indonesia itu terdengar lagi. Siang yang cerah dan bersahabat usai ibadah Minggu (25/9) di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, dirusak oleh mereka yang tersesat dalam ideologi semu melalui aksi bom bunuh diri.

Ini Langkah Awal Pemerintah Usut Bom Solo

Terjadinya kembali aksi bom bunuh diri di Indonesia yang untuk kali ini terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9) membuat Pemerintah terus melakukan langkah untuk pengusutan dan mencari siapa aktor dibalik teror keji tersebut.

Bom Meledak di GBIS Solo, 17 Luka, 2 Orang Tewas

Sebuah bom meledak di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, pada Minggu (25/9) pukul 11.00 WIB, tepat setelah acara kebaktian selesai. Berdasarkan perkembangan yang dirilis oleh Tribun News, ada 17 orang yang terluka karena ledakan bom tersebut.

“Yang luka sementara 17 orang, 13 orang di rawat jalan dan sisanya dirawat inap,” demikian keterangan dari Kabid Humas Polisi Jawa Tengah, Kombes Pol Djihartono, Minggu (25/9).

Friday, September 23, 2011

Penganut Katolik Menurun, Paus Kunjungi Jerman

Paus Benediktus mengunjungi tanah kelahirannya, Jerman. Dalam kunjungannya kali ini, Paus mengakui bahwa di gereja ada ikan-ikan yang buruk juga. Hal ini menanggapi mengapa sebagian penganut Katolik di Jerman – terutama korban pelecehan seksual serta keluarga dan sahabat mereka – berkata “ini bukan gereja saya lagi.”

Tuesday, April 26, 2011

Gereja Cina Akan Kudeta Pemerintah Komunis? Benarkah...

Akibat peristiwa pengusiran paksa dan tekanan yang dialami terus menerus jemaat Gereja Shouwang, para pemimpin sebuah gereja evangelical Cina yang independen telah berikrar untuk menentang  pejabat-pejabat komunis dan mengadakan kebaktian di tempat terbuka pada hari Minggu. Sejumlah jemaat gereja sudah dijatuhi hukuman kurungan rumah.
Mantan pendeta gereja independen dan ketua LSM China Aid Bob Fu, mengatakan ratusan pendukung berencana turun ke jalan-jalan di seluruh negeri untuk berdoa dan menunjukkan kesetiakawanan mereka. “Sejauh ini sedikitnya sudah ada 24 gereja, kebanyakan gereja besar seperti Shouwang, yang menyatakan secara terbuka akan menunjukkan kesetiakawanan mereka dengan anggota-anggota Shouwang dalam beragam cara,” ujarnya.
Seperti diketahui pemerintah komunis Cina hanya membolehkan umat Kristen beribadah di gereja-gereja yang diakui pemerintah, yang sangat diatur dan dipimpin oleh para pendeta yang ditunjuk pemerintah. Pemerintah Cina menggusur gereja Shouwang dari ruangan kantor yang disewanya di ibukoa Beijing. Awal April, 170 pengikut gereja dikejar polisi setelah berusaha mengadakan misa di udara terbuka. Sekitar 50 ditahan.
Para pemimpin gereja itu sekarang ada dalam tahanan rumah dan mungkin tidak dapat meninggalkan rumah mereka hari Minggu. Tetapi, bersama pendeta Bob Fu, mereka mendesak para pengikut melalui pesan internet agar mengikuti keteladanan Yesus Kristus dan melawan penindasan oleh pemerintah.
Fu mengatakan penindasan oleh pemerintah terhadap gereja akan lebih mendatangkan keburukan daripada kebaikan. “Menurut saya pemerintah akan menciptakan ketidakstabilan yang lebih besar, suasana yang kurang harmonis, dan akan menimbulkan bahaya yang lebih besar kepada masyarakat dengan meningkatkan penindasan ini dan kampanye anti-gereja. Mereka akan gagal nantinya,” katanya.
Protes yang direncanakan hari Minggu oleh umat Kristen terhadap pemerintah akan dilakukan sebelum dilangsungkannya pembicaraan tahunan HAM minggu depan antara Cina dengan Amerika di negara tirai bambu tersebut.

Berita terkait: 

Saturday, April 23, 2011

Wajah Jurnalis Tercoreng, Kameramen Global TV Terlibat Terorisme

Pihak kepolisian membenarkan bahwa mereka telah menangkap seorang kameramen dari stasiun televisi swasta Global TV dan telah dinyatakan sebagai tersangka. Pria dengan inisial IF tersebut sebelumnya ditawari oleh jaringan teroris yang akan meledakkan bom di depan gereja Christ Cathedral, Serpong untuk meliput peristiwa peledakan yang akan mereka lakukan.
Selain IF, sebelumnya polisi juga telah menangkap 19 orang tersangka, yang salah satunya adalah seorang pembuat film dan kabarnya pernah menjadi wartawan infotaimen.
Dengan adanya fakta bahwa jurnalis terlibat dalam jaringan terorisme, atau kemungkinan mengetahui informasi penting yang membahayakan nyawa orang banyak dan tidak melaporkan pada pihak yang berwajib, hal ini menjadi sebuah aib bagi dunia media. Menjadi jurnalis bukanlah hanya tentang berhasil meliput sebuah berita saja, namun sebagai salah satu tiang negara yang berdiri untuk kepentingan rakyat untuk menyampaikan berita yang berimbang dan mencerdaskan masyarakat. Jika demi sebuah berita mengorbankan nyawa orang lain, hal ini sudah tindak kriminal.
Sumber: Detik.com