Showing posts with label penjahat. Show all posts
Showing posts with label penjahat. Show all posts

Thursday, May 19, 2016

Mensos Khofifah : Tak Ada Maaf Untuk Penjahat Seksual Sekalipun Dibawah Umur

Kejahatan seksual semakin sering terjadi saat ini, beberapa kasus kekerasan seksual bahkan melibatkan anak di bawah umur sebagai pelakunya. Minuman keras dan dorongan amarah kebanyakan menjadi latar belakang para pelaku yang masih di bawah umur.
Meresponi fakta dan kondisi yang terjadi saat ini, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa  penjahat seksual di bawah umur tidak harus lantas dimaafkan dan diberikan keringanan hukuman.

Ini Kriteria Penjahat di DKI Jakarta Menurut Ahok

Visi dan tekad Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bagi masyarakat Jakarta sungguh mulia. Di hari  Hari Kebangkitan Nasional ini Ahok (sapaan Basuki) memaknainya untuk menolong orang miskin di Jakarta agar lepas dari cengkeraman penjahat.  Penjahat yang seperti apakah yang dimaksud oleh Ahok?
"Kami dengan Polda dan TNI mau melepaskan orang-orang miskin dari cengkeraman penjahat-penjahat yang memaksa mereka tinggal di rumah yang tidak layak," demikian tegas Ahok sesudah memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Eks IRTI Monas, Jumat (20/5/2016).

Wednesday, July 22, 2015

Gagal Menjabret, Pria Ini Malah Dapat Ganti Rugi 150 juta

Walau babak belur Zeng, seorang pelaku penjambretan yang gagal melakukan aksi kejahatannya mendapatkan ganti rugi dari calon korban yang akan dijambretnya sebesar kurang lebih 150 juta. 
Setelah melalui proses pengadilan, Yuan yang awalnya merupakan calon korban Zeng terpaksa harus membayar ganti rugi 70 ribu yuan atau setara dengan Rp 150,48 juta kepada Zeng. Tidak keluar uang, pemuda yang menjadi sasaran kejahatan Zeng tersebut juga mendapat hukuman percobaan selama tiga bulan. 
"Target incaran si penjambret itu juga harus membayar sejumlah denda seperti yang ditetapkan pengadilan," demikian berita yang dirilis koran Global Times. 
Padahal sebagai korban, seharusnya Yuan lah yang mendapatkan kompensasi. Tapi, mengapa pengadilan justru memutuskan hal sebaliknya? Hal ini bermula dari kegagalan Zeng melaksanakan tindak kejahatannya terhadap Yuan pada Februari lalu.