Tuesday, January 21, 2014

Film tentang PKI Masuk Nominasi di 2 Penghargaan Bergengsi

The Act of Killing adalah judul film dokumenter yang mengisahkan tentang pembantaian anggota PKI pasca aksi G30S/PKI. Indonesia patut bangga karena film yang disutradarai Joshua Oppenheimer ini masuk nominasi dalam dua ajang penghargaan sinema bergengsi, Academy Award dan British Academy of Film and Television Arts (BAFTA).
Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) mengumumkan bahwa The Act of Killing masuk dalam kategori Film Dokumenter Terbaik dalam ajang Piala Oscar 2014 pada Kamis (16/1) di Los Angeles, AS. Pemenang akan diumumkan pada 2 Maret 2014 di ajang Academy Awards ke-86.
Dalam akun Twitter-nya, pihak film The Act of Killing menyatakan, "Selamat untuk seluruh nomine kategori Film Dokumenter Terbaik. Merupakan kebanggaan untuk bisa bersanding dengan film-film tersebut." Adapan film dokumenter lainnya yang menjadi saingan The Act of Killing adalah 20 Feet from Stardom, Cutie and the Boxer, Dirty Wars, dan The Square.
The Act of Killing juga memegang nominasi dalam dua kategori di BAFTA, masing-masing kategori film berbahasa non-Inggris dan kategori film dokumenter. Seperti dilansir dari laman BBC online, Kamis (16/1), dalam kategori film dokumenter The Act of Killing disandingkan dengan The Armstrong Lie, Blackfish, dan We Steal Secrets: The Story of Wikileaks.
Film yang mengambil latar di Medan, Sumatera Utara juga sebelumnya memenangkan kategori Panorama Audience Award seksi film dokumenter di ajang Festival Film Berlin. Film ini juga pernah diputar dalam Festival Film Toronto.
Anwar Congo adalah aktor utama dalam The Act of Killing. Memerankan dirinya sendiri, Congo menjadi salah satu pemburu para anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di daerahnya. Dalam film ini direka ulang bagaimana Congo menjadi jagal yang membunuh ratusan orang. Meskipun proses produksi sempat terhambat karena isu yang diangkat dalam film sangat sensitif, The Act of Killing akhirnya diluncurkan 2012 silam.
The Act of Killing atau Jagal yang digarap Oppenheimer bersama sutradara anonim ini diharapkan bisa memperingatkan masyarakat untuk tidak lupa bahwa kebenaran belum diungkapkan dan keadilan belum ditegakkan. Ia berharap, film ini memicu masyarakat Indonesia untuk menuntut keadilan dari pemimpin yang melakukan tindak kejahatan, entah itu genosida ataupun korupsi.
Sejak 30 September 2013 lalu, penikmat film Indonesia bisa mengunduh gratis film ini di www.actofkilling.com.
BACA JUGA:

No comments:

Post a Comment