The Act of Killing
adalah judul film dokumenter yang mengisahkan tentang pembantaian
anggota PKI pasca aksi G30S/PKI. Indonesia patut bangga karena film yang
disutradarai Joshua Oppenheimer ini masuk nominasi dalam dua ajang
penghargaan sinema bergengsi, Academy Award dan British Academy of Film
and Television Arts (BAFTA).
Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) mengumumkan bahwa The Act of Killing
masuk dalam kategori Film Dokumenter Terbaik dalam ajang Piala Oscar
2014 pada Kamis (16/1) di Los Angeles, AS. Pemenang akan diumumkan pada 2
Maret 2014 di ajang Academy Awards ke-86.
Dalam akun Twitter-nya, pihak film The Act of Killing
menyatakan, "Selamat untuk seluruh nomine kategori Film Dokumenter
Terbaik. Merupakan kebanggaan untuk bisa bersanding dengan film-film
tersebut." Adapan film dokumenter lainnya yang menjadi saingan The Act of Killing adalah 20 Feet from Stardom, Cutie and the Boxer, Dirty Wars, dan The Square.
The Act of Killing
juga memegang nominasi dalam dua kategori di BAFTA, masing-masing
kategori film berbahasa non-Inggris dan kategori film dokumenter.
Seperti dilansir dari laman BBC online, Kamis (16/1), dalam kategori
film dokumenter The Act of Killing disandingkan dengan The Armstrong Lie, Blackfish, dan We Steal Secrets: The Story of Wikileaks.
Film
yang mengambil latar di Medan, Sumatera Utara juga sebelumnya
memenangkan kategori Panorama Audience Award seksi film dokumenter di
ajang Festival Film Berlin. Film ini juga pernah diputar dalam Festival
Film Toronto.
Anwar Congo adalah aktor utama dalam The Act of Killing.
Memerankan dirinya sendiri, Congo menjadi salah satu pemburu para
anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di daerahnya. Dalam film ini
direka ulang bagaimana Congo menjadi jagal yang membunuh ratusan orang.
Meskipun proses produksi sempat terhambat karena isu yang diangkat dalam
film sangat sensitif, The Act of Killing akhirnya diluncurkan 2012 silam.
The Act of Killing atau Jagal
yang digarap Oppenheimer bersama sutradara anonim ini diharapkan bisa
memperingatkan masyarakat untuk tidak lupa bahwa kebenaran belum
diungkapkan dan keadilan belum ditegakkan. Ia berharap, film ini memicu
masyarakat Indonesia untuk menuntut keadilan dari pemimpin yang
melakukan tindak kejahatan, entah itu genosida ataupun korupsi.
Sejak 30 September 2013 lalu, penikmat film Indonesia bisa mengunduh gratis film ini di www.actofkilling.com.
BACA JUGA:
No comments:
Post a Comment