Untuk
sekian kalinya ledakan pengintimidasi kedamaian di Indonesia itu
terdengar lagi. Siang yang cerah dan bersahabat usai ibadah Minggu
(25/9) di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa
Tengah, dirusak oleh mereka yang tersesat dalam ideologi semu melalui
aksi bom bunuh diri.
Pesan
yang mereka bawa dalam aksi tersebut sangatlah jelas, yaitu
menginginkan adanya perpecahan antar agama dan ketidaktenteraman
diantara masyarakat Indonesia. Namun mereka salah besar, pesan keji
tersebut tidak berhasil membuat persatuan diantara umat beragama
terpecah.
Selang
beberapa jam usai aksi pengecut tersebut, setiap kalangan dan lapisan
dari berbagai kelompok agama marah dan mengutuk kejadian tersebut.
Persatuan pun segera menggelora, serentak dibeberapa kota besar di
Indonesia, setiap Gereja dijaga ketat oleh para kelompok pemuda dari
agama lain sebagai wujud solidaritas atas nama Indonesia.
Persoalan
tidak berhenti sampai disitu. Pemerintah berikut aparat yang diharap
dapat mencegah dan segera membekuk kelompok aksi terorisme tersebut
justru kembali kecolongan. Pengungkapan secara tuntas terhadap setiap
aksi terorisme di Indonesia adalah tugas utama yang harus jadi prioritas
utama pemerintah dan aparat keamanan. Karena potensi kecurigaan dan
ketegangan antar agama dapat terjadi.
Sebagai
masyarakat pun kita wajib untuk ikut menjaga bahkan melawan setiap aksi
terorisme tersebut! Yaitu dengan cara mempererat kerukunan dan
persatuan. Karena hal itulah yang ingin dipecah-belah oleh teroris.
Modal utama kekuatan bangsa Indonesia terletak pada Pancasila yang
mempunyai nilai toleransi dan gotong-royong tinggi.
Jika
modal utama dalam Pancasila ini kita gunakan pada kehidupan
sehari-hari, maka persatuan dan kerukunan lah yang akan tercipta. Dan
kesempatan untuk memecah-belah bangsa ini menjadi tertutup.
Kita
sebagai masyarakat terkhusus untuk umat Kristiani dimanapun kita
berada, peristiwa seperti ini mengajarkan kita kembali untuk selalu
berjaga-jaga didalam setiap kondisi. Mari kita lawan setiap penindasan
dan aksi tersebut dengan karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita
yaitu Kasih. Mengampuni dan mendoakan mereka yang terlibat dan masih
dalam lingkaran sesat tersebut untuk berbalik dan bertobat.
No comments:
Post a Comment