Apa
sebenarnya alasan yang membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
(Risma) tertekan? Apakah memang ada gesekan antara Risma dan Wakil Wali
Kota yang baru dilantik, Wisnu Sakti Buana? Atau karena konflik internal
yang terjadi di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)?
Sulit
jika harus menebak-nebak apa yang sedang dipergumulkan Risma, namun
pengurus struktur PDI-P mengaku memang sedang bermasalah dengan Wali
Kota pengganti Bambang Dwi Hartono ini.
Pun
demikian, PDI-P meyakini bahwa konflik ini bukan menyangkut soal
prinsip, tetapi sekedar dinamika politik yang wajar terjadi.
"Yang
terjadi hanyalah masalah internal, dalam kaitan Bu Risma sebagai
petugas partai di eksekutif dengan struktur DPC Surabaya dan DPD Jawa
Timur," kata Ahmad Basarah, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Selasa
(18/2) seperti dilansir Kompas.com.
"Yang terjadi hanya dinamika politik lokal," ujar Ahmad.
Ahmad menambahkan, ada beberapa hal yang perlu disesuaikan antara Risma dan PDI-P karena Risma "bukan orang partai".
Untuk
mengatasi problematika tersebut, jajaran pengurus DPP PDI-P telah
berdiskusi dengan Risma. Pengurus yang datang terdiri dari Sekretaris
Jenderal Tjahjo Kumolo, Ketua DPP PDI-P Mindo Sianipar, Wakil Sekretaris
Jenderal Hasto Kristyanto, dan Ahmad Basarah. Baik Risma, Wisnu, maupun
oknum partai diminta saling introspeksi diri.
Seperti
diberitakan sebelumnya, berhembus kabar bahwa Risma mempertimbangkan
rencana dirinya untuk mundur dari jabatan Wali Kota Surabaya. Percakapan
yang penuh emosi antara Risma dan presenter Najwa Shihab dalam tayangan
Mata Najwa di Metro TV beberapa waktu lalu menimbulkan tanda
tanya, apa sebenarnya yang membuat sosok tegar Risma begitu pasrah untuk
melepaskan tanggung jawabnya.
Untungnya
Risma punya suara-suara yang vokal mendukungnya. Ridwan Kamil mengaku
paham dengan kondisi Risma, karena iapun menjabat sebagai Wali Kota
Bandung. Ia meminta pengunduran Risma jangan terjadi. Demikian pula
dengan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok,
yang meminta Risma untuk tetap sabar menghadapi serangan politik yang
diarahkan kepadanya.
BACA JUGA:
No comments:
Post a Comment