Monday, February 8, 2016

Nasib Pengendara Fortuner, Kalijodo Berujung Maut

Naas tak dapat dielak, itulah nasib dari para korban kecelakaan maut mobil Fortuner yang dikendarai oleh Riki Agung Prasetio (24). Setidaknya 4 orang tewas dan 7 orang luka-luka akibat kecelakaan maut tersebut. Riki tampak lemas berada di balik jeruji besi kantor Satlantas Wilayah Jakarta Barat, Kalideres, Jakarta Barat.

Wednesday, February 3, 2016

Apakah Ini Petunjuk Motif Jessica Untuk Membunuh Mirna?

Motif pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang tewas karena minum kopi bersianida masih belum terungkap. Namun banyak  dugaan Mmncul, salah satunya adalah karena rasa cemburu Jessica, sahabat Mirna yang kini dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian.

Motif ini mencuat saat Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin mengaku bahwa ia menemukan pesan yang 'aneh' dalam handphone almarhum putrinya. Ia meyakini bahwa putrinya itu bukan lesbian seperti dugaan banyak orang. Edi menduga, Jessica yang menaruh hati terhadap Mirna. Seperti apa pesan itu?

Ahok Pastikan Akan Hapus Bensin Premium di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tetap pada rencananya, menghapus peredaran BBM bersubsidi jenis premium di Ibu Kota. Pertamina sudah setuju dengan rencana tersebut.

"Itu kan kita usul, tergantung Kementerian ESDM dan Pertamina. Tapi kalau Pertamina (secara) lisan dia setuju," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, surat usulan kepada Pertamina sedang dalam proses di Pemprov DKI Jakarta. Setelah rampung, langsung dikirim ke Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) dan Pertamina.

Tuesday, February 2, 2016

Polisi : Kami Fokus Kuatkan Bukti Bukan Cari Pengakuan Bersalah Jessica

Jessica Kumala Wongso
(KOMPAS/RADITYA HELABUMI)
Pihak kepolisian menegaskan bahwa pihaknya saat ini fokus untuk memperkuat alat bukti dalam kasus Wayan Mirna Salihin dan bukannya pada pengakuan bersalah dari tersangka, yaitu Jessica Kumala Wongso. 
Pernyataan ini disampaikan oleh   Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal pada Selasa (2/2/2016). Iqbal mengaku bahwa  pihaknya sudah menyiapkan alat bukti yang tidak terbantahkan untuk memperkuat status tersangka terkait Jessica Kumala Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Ahok : Nanti Lulus SD Aja Bisa Kerja di Pemprov DKI Jakarta

Kembali Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat gembarakan dengan  berencana merevisi peraturan gubernur terkait tenaga kerja kontrak. Jika direvisi tersebut benar dilakukan, maka nantinya masyarakat yang ingin bekerja menjadi tenaga kontrak, seperti pekerja harian lepas (PHL) atau pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) tidak didasarkan pada strata pendidikan

"Bila perlu, orang yang tidak lulus SMA pun dan karakternya baik. Walaupun hanya lulus SD, boleh diterima," kata Ahok sapaan akrab Basuki dalam lokakarya di kantor Dinas Bina Marga DKI dengan tema Pembangunan Kota Jakarta Berorientasi Pejalan Kaki (Pedestrian), Jalan Taman Jatibaru, Jakarta, Selasa (2/2).

Monday, January 25, 2016

SGRC UI Bantah Bahwa Lembaga Tersebut Terkait LGBT

Parade LGBT di Jakarta via www.afsc.org
Adanya intimidasi dan tudingan bahwa Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC) terkait dengan kelompok Lesbian Gay Biseksual & Transgender (LGBT) dibantah oleh organisasi tersebut.  Sebelumnya pihak rektorat Universitas Indonesia (UI) meminta agar Support Group and Resource Center On Sexuality Studies (SGRC) mengganti logo dan tidak mencantumkan nama UI terkait merebaknya isu LGBT ini. . Namun pihak SGRC menegaskan masih akan menunggu situasi dan kondisi lebih tenang untuk melakukan tindakan tersebut.

Pelatih Mitra Kukar Ungkap Kunci Kemenangan di Final Piala Sudirman



Kemenangan Mitra Kukar sebagai  juara Piala Jendral Sudirman 2015 dengan menundukkan Semen Padang melalui skor 2-1 di partai final yang berlangsung di GBK, Minggu (24/1/2016), menjadi kebanggaan tersendiri bagi pelatih tim berjuluk Naga Mekes ini. Jafri Sastra sang pelatih pun mengungkapkan kunci sukses timnya. 
Meskipun sempat mengalami tekanan di awal permainan, namun Mitra Kukar berhasil bangkit di hadapan ribuan pendukung Semen Padang yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sempat tertinggal di babak pertama, Mitra Kukar kemudian memberikan dua gol balasan di 15 menit terakhir waktu normal setelah lawannya Semen Padang terpaksa bermain dengan sepuluh pemain.