Wednesday, July 22, 2015

ISIS Gunakan Ayam Sebagai Pembom Bunuh Diri

Ayam Pembom
Sepertinya kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mulai melakukan invasi untuk melakukan terornya. Salah satunya seperti dirilis oleh situs berita Inggris, Metro.co.uk, Senin, 20 Juli 2015, ISIS diduga memakai ayam, untuk melakukan serangan bom.

Inovasi baru kabarnya diberi nama 'ayam bunuh diri' - pasalnya sang ayam ditempeli dengan bom bunuh yang bisa diledakkan dengan kendali jarak jauh. Keberadaan 'senjata baru' itu terungkap karena seorang pria Inggris yang ikut berjuang bersama tentara Kurdi melawan ISIS membeberkan fakta tersebut pada Daily Star. "ISIS akan menggunakan cara apapun untuk bisa membawa kematian dan kehancuran."

Gagal Menjabret, Pria Ini Malah Dapat Ganti Rugi 150 juta

Walau babak belur Zeng, seorang pelaku penjambretan yang gagal melakukan aksi kejahatannya mendapatkan ganti rugi dari calon korban yang akan dijambretnya sebesar kurang lebih 150 juta. 
Setelah melalui proses pengadilan, Yuan yang awalnya merupakan calon korban Zeng terpaksa harus membayar ganti rugi 70 ribu yuan atau setara dengan Rp 150,48 juta kepada Zeng. Tidak keluar uang, pemuda yang menjadi sasaran kejahatan Zeng tersebut juga mendapat hukuman percobaan selama tiga bulan. 
"Target incaran si penjambret itu juga harus membayar sejumlah denda seperti yang ditetapkan pengadilan," demikian berita yang dirilis koran Global Times. 
Padahal sebagai korban, seharusnya Yuan lah yang mendapatkan kompensasi. Tapi, mengapa pengadilan justru memutuskan hal sebaliknya? Hal ini bermula dari kegagalan Zeng melaksanakan tindak kejahatannya terhadap Yuan pada Februari lalu. 

Divonis Meninggal, Bayi Ini Bangun Lagi dan Tersenyum

Ilustrasi Bayi
Keajaiban sering terjadi saat kita tidak mengharapkannya, hal ini terjadi di sekitar kita. Salah satunya adalah pasangan suami-isteri yang buah hatinya lahir prematur dan di vonis dokter meninggal dunia ini. 
Seorang bayi di kota Bondo, Kenya lahir dengan kondisi prematur, 2 bulan sebelum waktunya. Namun sesaat akan dikuburkan, keajaiban terjadi karena saat seorang pelayat menengok bayi yang ada di dalam peti mati itu, bayi mungil itu tersenyum. 

Wednesday, July 15, 2015

Ajaib, Anak 7 Tahun Selamat Setelah 18 Hari Hilang di Hutan

Anak perempuan berumur tujuh tahun yang hilang hampir tiga minggu di hutan Kolombia telah ditemukan dalam keadaan selamat. Dilansir dari Reuters, Jessica Patricia Arias, dinyatakan hilang di Taman Nasional Tayrona saat mengumpulkan kelapa bersama orang tuanya.

Pencuri Kembalikan Dua Batu Kuno Karena Kena Sial


Terus-menerus dirundung sial, pencuri ini berkesimpulan bahwa biang kesialannya adalah dua batu kuno yang telah dicurinya. Dia pun kapok dan memutuskan untuk mengembalikan barang curiannya itu. 
Skynews melaporkan, awal pekan ini, dua buah batu berumur 2000 tahun bersama dengan sepucuk "surat pengakuan" dimasukkan ke sebuah tas di depan Museum Islam dan Kebudayaan Timur yang terletak di kota Beersheba,  Israel.

Wednesday, July 8, 2015

Pemilik Peternakan Di Korut Dihukum Mati Karena Tewaskan Bayi Kura-kura

Kekejaman Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un sudah ketahui dunia, terlebih sejak peristiwa hukuman mati dengan rudal pada tahun 2015 ini. Alasannya pun kadang tidak masuk akal hingga membuat seseorang bisa dihukum mati. Baru-baru ini seorang pemilik perternakan kura-kura diduga telah dieksekusi atas perintah Jong-un dengan alasan karena tidak berkompeten. 
Berdasarkan berita beberapa media lokal, eksekusi dilakukan karena sang pemilik peternakan membuat Jong-Un kecewa karena orang itu gagal menyediakan air yang cukup bagi kura-kura di peternakannya. Padahal orang tersebut sudah menjelaskan, kurangnya air bukannya karena disengaja, namun karena masalah teknis terkait listrik, peralatan, dan air.

Tuesday, July 7, 2015

Cegah Murid Mencontek, China Gelar Ujian di Hutan

Masalah murid mencontek sewaktu ujian menjadi masalah klasik yang dihadapi para guru, namun di China mereka memiliki solusi baru, yaitu ujian dilakukan di hutan di dekat sebuah sekolah di Henan. 
Berdasarkan berita yang dikutip oleh Liputan6.com dari Tencent News yang juga dikutib dari Shanghaiist, Senin (6/7/2015), ada sekitar 800 siswa dari Sekolah Menengah Fengqiu No. 2 di Kota Xinxiang, Provinsi Henan yang mengikuti ujian di alam terbuka tersebut. "Ruang ujian" di tengah hutan dekat kampus sekolah itu memiliki luas 3.000 meter persegi.