Tuesday, June 23, 2015

Pesan Keluarga Korban Penembakan di Charleston Pada Pelaku : Kami Memaafkanmu

Tindakan keji pelaku penembakan di Gereja Emanuel African Methodist Episcopal (AME) membuat masyarakat Amerika bahkan dunia tertegun. Pasalnya 9 orang hamba Tuhan dan jemaat ditembak oleh tersangka pelaku penembakan Dylann Roof pada saat mereka sedang berdoa. Pelaku pun berhasil ditangkap tidak lama kemudian oleh pihak kepolisian setempat. 
Walau demikian, keluarga korbanpenembakan yang terjadi di  rumah ibadah bersejarah di Charleston, Carolina Selatan, Amerika Serikat tersebut tidaklah menyimpan dendam. 

"Aku memaafkanmu," demikian pernyataan seorang putri korban yang dikutip BBC, Sabtu (20/6/2015) lalu. Namun bukan hanya satu orang, hampir seluruh keluarga korban mengungkapkan hal  yang serupa. 
Pengampunan itu diungkapkan para keluarga korban langsung kepada Dylann saat sidang yang digelar pada Jumat, 20 Juni 2015 lalu di Pengadilan Charleston, Amerika Serikat. Walau demikian, pria yang mengaku pengangguran tersebut tidak menunjukkan emosinya. 
Berikut ini beberapa pernyataan dari keluarga korban : 
"Kamu telah merampas sesuatu yang begitu berharga dari ku. Aku tak akan pernah lagi bisa berbicara dengan nya. Aku tak akan pernah bisa lagi memeluk nya. Namun aku memaafkanmu. Dan semoga Tuhan menumbuhkan kasih dalam jiwamu," ungkap anak perempuan dari seorang korban tewas, Ethel Lance.
"Saya memaafkan kamu, begitu juga dengan keluargaku," kata Anthony Thompson yang mengharapkan Dylann bertobat, ia adalah keluarga dari Myra Thompson.
Satu korban selamat karena pura-pura mati saat kejadian Felecia Sanders mengungkapkan perasaannya melalui video dalam sidang itu, "Kami menyambutmu Rabu malam itu di studi Injil kami, dengan tangan terbuka. Kamu telah membunuh sebagian dari manusia paling baik yang saya kenal. Setiap inci di tubuhku terluka... Dan aku tak akan pernah jadi manusia yang sama lagi."
Ungkapan keluarga korban pun mendapat tanggapan resmi dari keluarga Dylann Roof : 
"Kata-kata tak bisa mengungkapkan keguncangan dan kesedihan kami atas apa yang terjadi malam itu. Kami sangat sedih dan berduka. Kami sangat terharu oleh kalimat-kalimat sangat menyentuh dari keluarga korban, yang menyampaikan kasih dan pengampunan Tuhan, di tengah penderitaan mereka yang begitu rupa."
Kasus penembakan yang diduga memiliki motif kebencian rasial ini menimbulkan kegoncangan di masyarakat Amerika. Sendi-sendi demokrasi dan toleransi yang telah lama dibangun oleh para bapak bangsa tersebut kini digoncang oleh sekelompok orang yang intoleran. Mari berdoa agar kasih dan toleransi kembali direngkuh oleh masyarakat Amerika. 
Sumber : Liputan6.com 

No comments:

Post a Comment