Thursday, March 17, 2016

Ini Ancaman Donald Trump Kalau Dia Batal Jadi Capres

Sepertinya pencalonan Donald Trump untuk menjadi capres AS dari Partai Republik tidak berjalan mulus seperti yang ia harapkan. Alhasil, ia pun melontarkan ancaman bahwa pendukungnya akan rusuh jika nantinya dia tidak jadi diusung partai tersebut.

"Saya pikir, kalian akan merasakan rusuh. Bakal rusuh," kata Trump kepada CNN, sesudah kemenangannya di Flordia, Rabu 16 Maret 2016.

"Saya ini mewakili jutaan orang," lanjutnya.

Sekalipun Donald Trump, berhasil memenangkan Super Tuesday terutama di negara bagian Florida dengan total perolehan suara delegasi 598. Tetapi untuk mendapatkan nominasi, ia butuh  1.237 suara, jadi ia masih butuh 50% lagi untuk mencapai kuota.

Pada pemilihan Super Tuesday ketiga, Trump berhasil meraup suara besar di dua negara, Florida dan Ohio, hal tersebut sempat membuat Partai Republik kuatir. Sepertinya para petinggi partai itu tidak terlalu senang dengan pencalonan Trump, jadi saat John Kasich menang di Ohio, hal itu seperti angin segar yang bisa membuat mereka bernafas lega.

Melihat peluang untuk menang semakin tipis, ancaman rusuh bukan hanya dilontarkan oleh sang kandidat, tetapi juga salah satu pendukungnya.

"Rusuh bukan hal jelek, karena itu berarti kami memperjuangkan hak kami dan membuka borok bahwa Partai Republik korup, tak menghiraukan suara pemilih dan proses pemilihan," terang pendukung Trump bernama Scottie Neil Hughes.

"Tolong jangan terjemahkan rusuh secara harafiah dan negatif, namun lebih banyak lagi orang AS akan tidak bahagia. Saya pikir rusuh di sini, bukan berarti mereka duduk dan ngamuk, saya tahu pemilih Trump tidak begitu. Namun, mereka memastikan suara mereka didengar dan mereka tak bisa diasingkan begitu saja," tandasnya.

Jika nantinya tidak ada kandidat yang mencapai kuota suara yang disyaratkan, penentuan akan dilakukan dalam konvensi Partai Republik dimana delegasi yang akan memilih calon yang akan maju dalan pencapresan. Hal ini pun suda diramalkan oleh pesaing Trump, Ted Cruz.

"Begini, kalau berakhir dengan tak satupun kandidat mendapat 1.237 delegasi, itu berarti saya dan Donald dengan masing-masing bawa suara akan berhadapan satu sama lain. Delegasi di konvensilah yang akan memilih kami," kata Ted Cruz kepada CNN.

"Jadi, cara saya atau John Kasich mengalahkan Trump adalah lewat pemilihan yang akan dilakukan oleh Partai Republik," tambahnya.

Sementara itu, direktur komunikasi Partai Republik Sean Spicer mengatakan kesempatan untuk 'brokered convention' masih memungkinkan.

Brokered convention adalah situasi di mana tak satupun kandidat mencapai angka delegasi yang ditentukan untuk menjadi nominasi. Pemilihan untuk maju akan ditentukan oleh para elit politik partai tersebut.

Semoga ancaman Trump dan pendukungnya tidak menjadi kenyataan, karena Amerika sebagai negara yang dianggap paling demokratis diharapkan memberikan contoh dan standar dalam berdemokrasi yang sehat. Jadi rusuh dalam arti anarkis tentu tidak diharapkan.
(Sumber Liputan6.com)

No comments:

Post a Comment