Fakta ini diungkapkan oleh Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar) Brigjen Arief Sulistyanto. Ia menyatakan bahwa pihaknya menemukan dokumen-dokumen di kamp Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dimana tercantum bahwa kelompok itu telah merancang pemerintahan sendiri.
"Dalam beberapa dokumen dinyatakan bahwa para penguasa adalah toghut termasuk polisi," demikian pernyataan Arief, Senin (25/1/2016) yang dikutip Detik.com.
"Mereka sudah punya struktur pemerintah. Di Kalimantan ada gubernur sampai bupati," tambahnya.Menurut Arief , Gafatar berkamuflase menjadi kelompok tani dan eksodus ke Kalbar pada Desember 2015. Namun mereka tetap menganut ajaran Milah Abraham dengan pemimpinnya Ahmad Musadeq.
Saat ini anggota kelompok Gafatar telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing oleh pemerintah. Mereka pun menjalani pembinaan di wilayahnya masing-masing sehingga bisa diterima oleh masyarakat kembali dan diharapkan dapat kembali ke ajaran yang benar menurut undang-undang pemerintah Indonesia.
No comments:
Post a Comment