Wednesday, April 23, 2014

Pelecehan Seksual di JIS, Sebuah Pengingat Darurat Perlindungan Anak di Indonesia

Kasus pelecehan seksual di Indonesia bukanlah hal baru, namun apa yang terjadi di Jakarta International School seperti cambuk bahwa kondisi ini semakin memprihatinkan dan butuh perhatian dari semua pihak untuk menjaga generasi penerus bangsa ini tidak mengalami nasib tragis dan menjadi mangsa orang-orang yang bisa dikatakan mengalami "gangguan jiwa."
Yang cukup menarik perhatian adalah TK di JIS ternyata belum memiliki ijin resmi, walau sekolah tersebut mematok harga sangat mahal. Itulah orang Indonesia, nama International dan berada di komunitas borjuis menjadi sebuah gengsi tersendiri. Harga dipandang sama dengan kualitas. Namun apakah benar demikian? Jika begitu, maka wajah pendidikan negeri ini sungguh hancur.

Tetapi kembali kepada kasus pelecehan seksual yang dialami anak-anak, masyarakat kita terlalu tabu bicara tentang seks, bahkan dengan orang dewasa, apa lagi kepada anak-anak. Pada akhirnya, rasa tabu itu menjadi sebuah celah bagi orang-orang bermoral rendah dan memakan korban anak-anak yang masih polos itu.
Sebagian besar pelaku pelecehan seksual kepada anak adalah orang-orang yang dikenal dan sangat dekat dengan mereka. Pelaku bisa jadi terlihat simpatik, disukai anak-anak, ramah dan segudang kamuflase yang membuat orang berkata "ngga nyangka ya.." Yang pernah menjadi berita tentang pelecehan seksual terhadap anak, pelaku adalah ayah, paman, tetangga, teman main, dan bahkan figur yang dihormati seperti tokoh agama.
Jika pendidikan seks sejak dini tidak dilakukan dan anak tidak diajari untuk menjaga diri dari kondisi-kondisi yang akan mengancamnya, maka masa depan anak tersebut dipertaruhkan. Apakah hal ini akan terus dibiarkan terjadi? Bisa saya katakan saat ini INDONESIA DARURAT PERLINDUNGAN ANAK! Kita harus mengusahakan sebuah perubahan paradigma untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak lebih baik lagi. Ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, walau dalam hal ini peran pemerintah cukup vital, namun semua elemen masyarakat perlu menyadari kondisi ini.
Sampai kapan kita hanya akan berkata "prihatin" saat mendengar seorang anak dilecehkan oleh ayah, guru, teman dsb?! Jangan berhenti pada PRIHATIN, mari lakukan sesuatu dengan cara yang kita tahu. Jika Anda orangtua, ajarkanlah anak Anda tentang pendidikan seksual sejak dini, sesuai dengan usianya, hal ini penting bagi kehidupannya. 

No comments:

Post a Comment