Monday, September 18, 2017

Buya Syafii Ngga Percaya Ada Kebangkitan PKI di Indonesia, Gimana Dengan Kamu?

Buya Syafii Maarif bersama perwakilan dari Divisi Humas Mabes Polri. Foto: Edzan Raharjo

Entah dapat angin dari mana, namun banyak kelompok mulai meneriakkan adanya kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia). Apalagi di 1 Oktober nanti, Indonesia akan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, dan juga tragedi kemanusiaan yang terjadi di tahun 1965 itu. 

Menanggapi mencuatnya isu PKI ini, Buya Syafii Maarif membantah ada kebangkitan komunisme di Indonesia. Dia mengaku tak percaya kebangkitan itu benar-benar terjadi.

"Apa (isu kebangkitan komunis di Indonesia) itu bukan mimpi di siang bolong. Saya nggak begitu percaya, ndak tahu ya," kata Buya Syafii saat menemui rombongan dari Humas Polri di masjid Nogotirto, Senin (19/9/2017). 

Masjid ini terletak dekat rumah Buya Syaffi di perumahan Nogotirto Elok II, Gamping, Sleman.


Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan bahwa komunisme di mana-mana sudah runtuh. Di Rusia, di China dan Vietnam. Buya melanjutkan, saat ini hanya ada Kim Jong-un di Korea Utara yang masih bertahan dengan komunismenya. Namun menurutnya hal itu hanya digunakan Kim Jong Un untuk menjadi seorang diktator.

Massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Front Pancasila membakar kain bersimbol komunis di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur.
"Di mana-mana sudah runtuh, dulu mengapa PKI itu kuat tahun 50an-60an itu karena ada bosnya terutama Rusia, China," tuturnya. 

Terkait dengan kasus seminar pelurusan sejarah 65 di LBH Jakarta, Buya menilai seminar itu baik-baik saja. Dia tidak melihat ada kekhawatiran yang akan mengancam negara.


"Untuk dikhawatirkan akan mengancam negara, saya kira nggak, saya ndak melihat. Massa (yang membubarkan seminar) itu siapa, mungkin kelompok radikal juga, mereka merangkap sebagai polisi swasta, itu yang harus diantisipasi," pungkasnya. 


Banyak orang berusaha memancing di air keruh, berusaha memecah belah bangsa Indonesia ini dengan berbagai cara untuk kepentingan pribadi dan golongan semata. Berbagai isu dan provokasi dilakukan, dan tidak sedikit yang termakan oleh isu tersebut. Bagaimana dengan kamu? 

Sumber berita : detik.com

No comments:

Post a Comment