Wednesday, November 26, 2014

Jutawan China Bagi-bagi Rumah Mewah Gratis

Menabur kebaikan, pasti akan menuai kebaikan. Prinsip tabur-tuai ini sepertinya dipahami oleh seorang jutawan di negeri China ini. Pria berusia 54 tahun asal Desa Xiongkeng ini membuldoser kampung tempatnya dilahirkan, namun bukan untuk menggusur warga kampung, melainkan membangun kembali rumah-rumah yang lama menjadi rumah-rumah mewah untuk warga kampung itu tempati dengan gratis. Itulah caranya membalas kebaikan warga kampunya. 

Pria dermawan tersebut bernama Xiong Shuihia, ia lahir di Desa Xiongkeng di wilayah Kota Xinyu, Tiongkok Selatan. Ia dan keluarganya merasa memiliki hutang budi kepada para orang-orang di mana ia dilahirkan hingga tumbuh dewasa yang telah berbuat baik.

Xiong tidak lupa dengan asal usulnya, saat ia telah sukses di usia 54 tahun sebagai pengusaha industri baja, ia kemudian ingin membalas kebaikan masyarakat ditempat lahirnya. 

Butuh waktu lima tahun untuk merobohkan rumah-rumah di kampungnya untuk merubahnya menjadi rumah yang mewah untuk ditempati. Ia membangun rumah-rumah mewah itu bagi 72 keluarga di kampungnya agar dapat menikmati kehidupan yang mewah layaknya orang-orang kaya di negeri itu. 

Tidak hanya itu,  18 keluarga yang dianggapnya selama ini berkelakuan baik kepada Xiong diberikan villa yang menjadi proyeknya dengan nilai mendekati 4 juta poundsterling. Kemudian bagi masyarakat yang sudah pindah ke rumah mewah itu juga disediakan makanan tiga kali sehari untuk para lansia dan warga yang berpendapatan rendah.

Xiong menjadi kaya raya setelah ikut dalam bisnis pembangunan baja yang kemudian menjadi pedagang baja. "Saya dapat uang lebih, saya tidak ingin melupakan dari mana saya berasal," demikian pernyataannya yang dikutip Kompas.com.

"Saya selalu melunasi hutang saya, karena itu saya ingin orang-orang yang sudah membantu saya saat saya masih kecil dan keluarga saya juga mendapatkan balasan dari kebaikan mereka," kata Xiong.

"Saya masih ingat bagaiaman orang tua dia (Xiong). Mereka orang-orang yang baik hati, mereka sangat peduli kepada sesamanya, senang rasanya mereka mewariskan sifat itu ke anaknya," kata tokoh tetua di desa itu, Qiong Chu, 75 tahun. 

No comments:

Post a Comment