Tindakan ISIS yang semakin
agresif membuat dunia mulai kuatir, terlebih perang yang terjadi Suriah dan
Irak ini memicu simpatisan-simpatisan radikal muncul dengan menyandang
identitas yang sama, salah satunya di Indonesia. Gerakan Islam radikal yang
ingin mendirikan negara berbasis agama bukanlah hal baru di negeri ini, namun
sejak Indonesia merdeka 69 tahun lalu, negeri ini masih tetap teguh berdasarkan
Pancasila.
Menanggapi munculnya gerakan
ISIS di Indonesia, berbagai reaksi muncul, termasuk dari pemerintah. Berikut
beberapa diantaranya :
Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai menyatakan bahwa ada beberapa cara
yang dipakai untuk memberantas ISIS yang ingin mengakar di Indonesia. Selain
itu, BNPT juga menyatakan bahwa daerah yang perlu diwaspadai penyebaran
ideologi ISIS yaitu Bima (Nusa Tenggara Barat), Bengkulu, Sulawesi, Bekasi
(Jawa Barat), Ciputat (Tangerang Selatan), dan Solo (Jawa Tengah).
Walau sempat lambat
ditangani, pemerintah akhirnya melakukan pemblokiran video ISIS untuk
menghambat penyebaran ideologi yang menyerukan tindakan kekerasan tersebut.
Penyebaran video melalui akun sosial media video dapat bersifat masif, untuk
itu pemblokiran video ini dianggap penting.
Selain menanggulangi, pemerintah juga melakukan upaya
pencegahan, yaitu dengan melakukan pembinaan masyarakat.
No comments:
Post a Comment